Rabu, 26 Mei 2010

Dakwah fardiyah

Dakwah fardiyah
Dakwah fardiyah adalah dakwah yang dilakukan secara individual, cakupannya relatif lebih kecil dan hasilnya yang lebih lambat. Dalam dakwah fardiyahlah keislaman seorang Da’I benar benar teruji keikhlasannya, karena dalam dakwah ini sang Da’I tidak nampak oleh orang banyak dan bekerja tanpa menunggu atau mengharapkankeuntungan meterial dari orang lain. Keuntungan dakwah fardiyah adalah orang yang didakwahi yang biasanya disebut mad’u merasa diperhatikan khusus oleh sang da’I dan secara psikologis akan memberi dampak yang positif. Arahan dan bimbingan lebih fokus, mad’u dapat meminta penjelasan langsung tentang masalah yang dihadapi dan efektif serta efisien (tak perlu biaya). Dapat dilakukan dalam segala situasi, kapan dan dimanapun dalam setiap peluang dan kesempatan sang Da’i.
Dakwah fardiyah di kampus
Dakwah fardiyah di kampus yang biasanya dilakukan oleh aktifis dakwah kampus secara garis besar ada beberapa langkiah cara. Yang pertama adalah melakukan pemetaan kampus gunanya untuk memetakan sasaran dakwah fardiyah yang akan dilakukan. Setidaknya ini dilakukan setiap semester atau yang lebih umum disetiap penerimaan mahasiswa baru. Setelah mengetahui kondisi medan dakwah selanjutnya adalah memilih mahasiswa-mahasiswa yang potensial untuk dilakukan pendekatan pribadi. Mahasiswa berpotensial itu adalah yang memiliki kemampuan penalaran tinggi dan mempunyai fitrah yang baik untuk dikembangkan ke arah yang islami walau sekarang mungkin perilakunya belu m islami. Pada tahap awal melakukan dakwah fardiyah untuk mahasiswa baru, biasanya seorang aktifis dakwah kampus menggunakan pendekatan jasa dimana tidak bisa dipungkiri bahwa mahasiswa baru sangat membutuhkan seniornya seperti informasi tentang fasilitas fasilitas kampus.
Tahap selanjutnya adalah pemberian pendekatan akademik. Adalah pemberian bimbingan pelajaran yang dianggap sulit. Ini dilakukan dengan adanya mentoring-mentoring dan tentunya dalam mentoring tersebut diselipkan hal hal yang bisa menyentuh fitrah keislaman. Mentoring dilakukan secara terus menerus dan tidak putus sehingga keistiqomahan seseorang bisa terjaga dan lebih tepatnya saling menjaga.
Dalam dakwah fardiyah diperlukan juga yang namanya persiapan. Meliputi persiapan diri sendiri berupa menambah hafalan hafalan, menata bahasa bicara dengan baik, menambah pengetahuan tentang agama yang lebih mendalam dan setiap saat selalu berusaha juga untuk menjadi lebih baik.
Sebagai contoh dakwah fardiyah sederhana yang dilakukan adalah dengan penampilan, cara memakai baju, cara berjalan itupun bisa menjadi jalan untuk dakwah. Ketika seorang muslimah berpakaian sesuai yang disyariahkan maka dia secara tidak langsung juga memenuhi kewajibannya untuk berdakwah.
Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah dengan memakai pakaian yang muslim, mengirim SMS SMS taujih, bertutur kata yang baik, bersedia mendengarkan permasalahannya dan mencoba menyelesaikannya dengan cara yang islami, menjadi pengingat ketika ada kesalahan yang dilakukuan dll. Dan perlu digarisbawahi bahwa semua orang bisa melakukan tindakan tindakan tersebut. Yang jadi masalah hanyalah mau atau tidak??????????

Tidak ada komentar: